Al-Qur’an merupakan kalamullah (Ilyas, 2013: 16) yang mengandung sumber ajaran Islam (Farkhan, 2019: 2), hikmah (Durriyah, 2016: 1), sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia (Hermawan, 2018: 27-35). Bahkan, membacanya dihitung ibadah dan memperoleh pahala dari Allah swt. (Siregar, 2018: 1-28) Untuk itu, penting mempelajari dan memahami kaidah bacaan yang berlaku (Yusuf, 2017: 209-233), dikenal dengan istilah ilmu tajwid. Pembelajaran membaca al-Qur’an dalam perkembangannya dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, termasuk pengajian anak-anak. Untuk itu, dikembangkan pula berbagai metode pengajian yang mudah dipahami dan dipelajari anak.
Pengajian anak-anak era saat ini, masih mengalami beberapa kendala dalam efektivitas pelaksanaannya, yakni minimnya anak muda sebagai guru mengaji di pedesaan (Nadliyah, 2018: 719-736), sistem pengelolaan pengajian (Sauri, 2013,Kulsum, 2019: 124-126), metode yang diajarkan (Kartika & Nurman, 2018: 141-148), kecanggihan teknologi yang mengurangi minat mengaji generasi muda dan anak-anak (Pangastuti, 2017: 165-174), pembiayaan (Malik, 2013: 387-404), dan perhatian pemerintah yang masih rendah terhadap pengajian anak-anak (Maya, et.al, 2018: 75-92).
Mengamati kondisi tersebut, Maka kelompok KPM - DR SUKAPURA memuat proker yang salah satunya adalah belajar mengajarkan Al - Qur'an menggunakan metode iqro. Mengajarkan Al - qur'an menggunakan Iqro pada mushola At - taubah merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat atas fenomena kurangnya tenaga pendidik atau ustadaz diwilayah sukapura rw 3. Respon warga dan peserta didik sangatlah antusias dan semangat dalam menjalankan kerjasama program pembelajaran di Musholah Ataubah tersebut.
metode belajar di pengajian anak-anak menjadi hal penting dalam menunjang kemampuan anak belajar al-Qur’an. Seiring berjalannya waktu banyak ide-ide yang bermunculan untuk melakukan pembaharuan metode, guna mempemudah dalam membaca Al-Qur’an.
Pembelajaran membaca Al-Qur’an di " Mushola At - taubah” menggunakan metode Iqro’ sebagai materi pokok. Metode iqro yang digunakan dimulai dari jilid 1-6. Berikut ini merupakan isi materi metode Iqro’ jilid 1-6:
1. Iqro’ Jilid 1
Materi jilid 1 berisi tentang pengenalan huruf-huruf tunggal yang berharokat fathah. Diawali dengan huruf a-ba, ba-ta,-tsa dan seterusnya. Jilid 1 ini bertujuan agar santri dapat membaca dan mengucapkan huruf hijaiyah secara fasih yang sesuai dengan makhroj huruf tunggal yang berfathah. Selain itu, anak-anak dapat membedakan bunyi huruf yang memiliki makhroj yang berdekatan seperti antara huruf a dengan huruf ‘a, antara huruf sa dengan sya, antara huruf sa dengan tsa, dan lain sebagainya.
2. Iqro’ Jilid 2
Materi pada jilid 2 berisi tentang bunyi huruf-huruf bersambung berharokat fathah, bacaan “mad” (panjang). Jilid 2 bertujuan meningkatkan kefasihan membaca bunyi huruf, dapat membaca huruf-huruf sambung, dapat membedakan bacaan panjang dan pendek.
3. Iqro’Jilid 3
Materi pada jilid 3 memperkenalkan bacaan panjang karena diikuti ya’ sukun dan kasroh panjang karena berdiri, bacaan dlommah panjang karena diikuti wawu sukun dan dlommah panjang karena terbalik, mengenal nama tanda baca fathah, kasroh, dlommah, dan sukun, dan yang terakhir dapat mengenal nama-
nama huruf alif, ya’, dan wawu.
4. Iqro’ Jilid 4
Materi pada jilid 4 berisi tentang pengenalan nama-nama huruf hijaiyah dan tanda baca. Jilid 4 berawal dengan bacaan fathah tanwin, kasroh tanwin,dlommah tanwin, bunyi ya’ sukun , dan wawu sukun yang jatuh setelah harokat fathah, mim sukun, nun sukun, dan qolqolah. Dalam mempelajari tanda baca tanwin, dapat mempekenalkan kepada santri tentang bacaan-bacaan idzhar.
5. Iqro’ Jilid 5
Materi iqro jilid 5 berisi tentang pengenalan cara membaca alif-lam qomariyah,tanda waqof, mad far’i, alif lam syamsiyah, nun sukun/tanwin bertemu huruf-huruf idghom bighunnah dan bilaghunnah, dan yang terakhir adalah cara membaca lam dalam lafadzh jalalah.
6. Iqro’ Jilid 6
Materi iqro jilid 6 berisi tentang pengenalan cara membaca nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idghom bighunnah, iqlab, ikhfa’. Selain itu, berisi tentang cara membaca dan pengenalan tanda waqof, cara membaca waqof pada beberapa huruf musykilat, dan cara membaca huruf-huruf dalam fawaithussuwar. Jika metode Iqro’ sudah diterapkan dari jilid 1 sampai 6, santri dapat melanjutkan Al-Quran. (Budiyanto, 1995: 9-14)
Berdasarkan penjelasan di atas, dipahami bahwa pembelajaran melalui sistematika mulai iqro’ jilid 1 hingga jilid 6 memberi kemudahan siswa secara perlahan belajar al-Qur’an. Sehingga dipandang tepat setiap tingkatan yang dilalui anak semakin memotivasi mereka dalam belajar al-Qur’an.
C. Kelebihan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran Al-Qur’an
Pembelajaran Al-Qur’an metode Iqro’ memiliki kelebihan antara lain:
1. Metode Iqro’ sudah diterapkan di seluruh penjuru Indonesia dan sebagian Negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand.
2. Buku penunjang (buku Iqro’) mudah didapatkan dimana saja dan harganya sangat terjangkau.
3. Menggunakan sistem CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).
4. Metode Iqro’ fleksibel dalam peningkatan jilid.
5. Dalam waktu 6-8 bulan santri TKA-TPA dapat khatam Iqro’ dan melanjutkan ke tingkat Al-Qur’an walau membacanya masih pelan.
6. Praktis, karena ustadz/ah langsung dapat memahami kemampuan santri.
7. Metode Iqro’ bersifat sistematis, disusun berdasarkan kemampuan yang berbeda. Metode Iqro’ disusun dari yang konkret menuju abstrak, diawali dari yang mudah menuju sulit, dan dimulai dari yang sederhana menjadi kompleks.Variatif dengan modul yang berbeda dan warna yang menarik. Selain mudah dalam melakukan pembelajaran Al-Qur’an , Iqro’ memiliki variasi modul dan memiliki warna yang bermacam-macam sehingga santri tertarik dalam membaca dan tidak bosan.