SIAGA COVID-19

Ayo pakai masker untuk keselamatan jiwa dan dunia

BERSATU LAWAN COVID-19

Tetap patuhi protokol kesehatan dengan menjaga "3M"; Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak

KPM-DR

Kuliah Pengabdian Masyarakat Dari Rumah (KPM-DR) IAI Bunga Bangsa Cirebon, "Good Character and Visionary"

AKB COVID-19

KPM-DR IAI Bunga Bangsa Cirebon dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pandemi Covid-19

KPM-DR SUKAPURA

Pelaksanaan KPM-DR mahasiswa IAI Bunga Bangsa Cirebon dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19

KPM - DR SUKAPURA MENJADI ALTERNATIF KERESAHAN KURANGNYA USTADZ DI RW 3



     Al-Qur’an merupakan kalamullah (Ilyas, 2013: 16) yang mengandung sumber ajaran Islam (Farkhan, 2019: 2), hikmah (Durriyah, 2016: 1), sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi manusia (Hermawan, 2018: 27-35). Bahkan, membacanya dihitung ibadah dan memperoleh pahala dari Allah swt. (Siregar, 2018: 1-28) Untuk itu, penting mempelajari dan memahami kaidah bacaan yang berlaku (Yusuf, 2017: 209-233), dikenal dengan istilah ilmu tajwid. Pembelajaran membaca al-Qur’an dalam perkembangannya dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan, termasuk pengajian anak-anak. Untuk itu, dikembangkan pula berbagai metode pengajian yang mudah dipahami dan dipelajari anak.

     Pengajian anak-anak era saat ini, masih mengalami beberapa kendala dalam efektivitas pelaksanaannya, yakni minimnya anak muda sebagai guru mengaji di pedesaan (Nadliyah, 2018: 719-736), sistem pengelolaan pengajian (Sauri, 2013,Kulsum, 2019: 124-126), metode yang diajarkan (Kartika & Nurman, 2018: 141-148), kecanggihan teknologi yang mengurangi minat mengaji generasi muda dan anak-anak (Pangastuti, 2017: 165-174), pembiayaan (Malik, 2013: 387-404), dan perhatian pemerintah yang masih rendah terhadap pengajian anak-anak (Maya, et.al, 2018: 75-92).

     Mengamati kondisi tersebut, Maka kelompok KPM - DR SUKAPURA memuat proker yang salah satunya adalah belajar mengajarkan Al -  Qur'an menggunakan metode iqro. Mengajarkan Al - qur'an menggunakan Iqro pada mushola At - taubah merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat atas fenomena kurangnya tenaga pendidik atau ustadaz diwilayah sukapura rw 3. Respon warga dan peserta didik sangatlah antusias dan semangat dalam menjalankan kerjasama program pembelajaran di Musholah Ataubah tersebut.

     metode belajar di pengajian anak-anak menjadi hal penting dalam menunjang kemampuan anak belajar al-Qur’an. Seiring berjalannya waktu banyak ide-ide yang bermunculan untuk melakukan pembaharuan metode, guna mempemudah dalam membaca Al-Qur’an.

Pembelajaran membaca Al-Qur’an di " Mushola At - taubah” menggunakan metode Iqro’ sebagai materi pokok. Metode iqro yang digunakan dimulai dari jilid 1-6. Berikut ini merupakan isi materi metode Iqro’ jilid 1-6:

1. Iqro’ Jilid 1

Materi jilid 1 berisi tentang pengenalan huruf-huruf tunggal yang berharokat fathah. Diawali dengan huruf a-ba, ba-ta,-tsa dan seterusnya. Jilid 1 ini bertujuan agar santri dapat membaca dan mengucapkan huruf hijaiyah secara fasih yang sesuai dengan makhroj huruf tunggal yang berfathah. Selain itu, anak-anak dapat membedakan bunyi huruf yang memiliki makhroj yang berdekatan seperti antara huruf a dengan huruf ‘a, antara huruf sa dengan sya, antara huruf sa dengan tsa, dan lain sebagainya.

2. Iqro’ Jilid 2

Materi pada jilid 2 berisi tentang bunyi huruf-huruf bersambung berharokat fathah, bacaan “mad” (panjang). Jilid 2 bertujuan meningkatkan kefasihan membaca bunyi huruf, dapat membaca huruf-huruf sambung, dapat membedakan bacaan panjang dan pendek.

3. Iqro’Jilid 3

Materi pada jilid 3 memperkenalkan bacaan panjang karena diikuti ya’ sukun dan kasroh panjang karena berdiri, bacaan dlommah panjang karena diikuti wawu sukun dan dlommah panjang karena terbalik, mengenal nama tanda baca fathah, kasroh, dlommah, dan sukun, dan yang terakhir dapat mengenal nama-

nama huruf alif, ya’, dan wawu.

4. Iqro’ Jilid 4

Materi pada jilid 4 berisi tentang pengenalan nama-nama huruf hijaiyah dan tanda baca. Jilid 4 berawal dengan bacaan fathah tanwin, kasroh tanwin,dlommah tanwin, bunyi ya’ sukun , dan wawu sukun yang jatuh setelah harokat fathah, mim sukun, nun sukun, dan qolqolah. Dalam mempelajari tanda baca tanwin, dapat mempekenalkan kepada santri tentang bacaan-bacaan idzhar.

5. Iqro’ Jilid 5

Materi iqro jilid 5 berisi tentang pengenalan cara membaca alif-lam qomariyah,tanda waqof, mad far’i, alif lam syamsiyah, nun sukun/tanwin bertemu huruf-huruf idghom bighunnah dan bilaghunnah, dan yang terakhir adalah cara membaca lam dalam lafadzh jalalah.


6. Iqro’ Jilid 6

Materi iqro jilid 6 berisi tentang pengenalan cara membaca nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf idghom bighunnah, iqlab, ikhfa’. Selain itu, berisi tentang cara membaca dan pengenalan tanda waqof, cara membaca waqof pada beberapa huruf musykilat, dan cara membaca huruf-huruf dalam fawaithussuwar. Jika metode Iqro’ sudah diterapkan dari jilid 1 sampai 6, santri dapat melanjutkan Al-Quran. (Budiyanto, 1995: 9-14)


Berdasarkan penjelasan di atas, dipahami bahwa pembelajaran melalui sistematika mulai iqro’ jilid 1 hingga jilid 6 memberi kemudahan siswa secara perlahan belajar al-Qur’an. Sehingga dipandang tepat setiap tingkatan yang dilalui anak semakin memotivasi mereka dalam belajar al-Qur’an.


C. Kelebihan Metode Iqro’ dalam Pembelajaran Al-Qur’an

Pembelajaran Al-Qur’an metode Iqro’ memiliki kelebihan antara lain:

1. Metode Iqro’ sudah diterapkan di seluruh penjuru Indonesia dan sebagian Negara ASEAN seperti Malaysia dan Thailand.

2. Buku penunjang (buku Iqro’) mudah didapatkan dimana saja dan harganya sangat terjangkau.

3. Menggunakan sistem CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).

4. Metode Iqro’ fleksibel dalam peningkatan jilid. 

5. Dalam waktu 6-8 bulan santri TKA-TPA dapat khatam Iqro’ dan melanjutkan ke tingkat Al-Qur’an walau membacanya masih pelan.

6. Praktis, karena ustadz/ah langsung dapat memahami kemampuan santri.

7. Metode Iqro’ bersifat sistematis, disusun berdasarkan kemampuan yang berbeda. Metode Iqro’ disusun dari yang konkret menuju abstrak, diawali dari yang mudah menuju sulit, dan dimulai dari yang sederhana menjadi kompleks.Variatif dengan modul yang berbeda dan warna yang menarik. Selain mudah dalam melakukan pembelajaran Al-Qur’an , Iqro’ memiliki variasi modul dan memiliki warna yang bermacam-macam sehingga santri tertarik dalam membaca dan tidak bosan.


BERSINERGI KPM-DR SUKAPURA MEMINALISIR KESENJANGAN PENDAMPINGAN BELAJAR ORTU

     




    Pasca mewabahnya Pandemi Covid-19 di Indonesia pada pertengahan maret 2020 lalu, pemerintah pusat maupun daerah dengan sigap mengeluarkan kebijakan dalam dunia pendidikan yaitu meniadakan sementara pembelajaran tatap muka secara langsung dan diganti dengan pembelajaran secara online, baik pada tingkat sekolah dasar dan menengah, maupun tingkat perguruan tinggi. Kebijakan tersebut bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah ini. Ketentuan pembelajaran jarak jauh melalui metode sekolah online yang secara tiba-tiba diterapkan tentu membawa berbagai kendala. ditemukan bahwa dalam pelaksanaannya, konsep sekolah online membawa kendala dan dampak yang begitu signifikan baik bagi anak sebagai peserta didik maupun guru sebagai tenaga pengajar. Kurangnya fasilitas penunjang yang memadai dan keterbatasan pemahaman mengenai akses teknologi dan jaringan internet menjadi kendala utama yang dirasakan oleh kedua belah pihak. Selain itu, ditemukan juga bahwa peran pengawasan dan perhatian orangtua kepada anak dalam proses pembelajaran online ini sangat penting bagi terwujudnya hasil belajar yang optimal. Orangtua harus hadir dalam mengawasi dan memberi perhatian kepada anak baik pada saat sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajaran berlangsung, sampai dengan setelah pembelajaran selesai.


     Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh melalui metode sekolah online bisa dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kreativitas guru atau pendidik masing-masing. Pada tingkat Sekolah Dasar dilakukan dengan menggunakan media WhatsApp di mana anak-anak diberi tugas kemudian tugas yang diberikan dikirim kembali melalui WhatsApp tersebut. Demikian pula untuk laporan pengerjaan tugas dari anak-anak kepada guru. Dengan melalui  pembelajaran daring itu guru dapat memantau kegiatan anak di rumah walaupun tidak bisa secara utuh seperti pengawasan ketika di sekolah. Setidaknya dengan adanya pembelajaran daring, anak-anak masih bisa tetap belajar, namun tetap terpantau. Adapun peran orangtua di rumah yaitu mendampingi anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolah, sehingga mereka masih dapat belajar di rumah. Kepada para orang tua juga diminta untuk memastikan siswa melaksanakan kegiatan belajar di rumah masing-masing, membatasi izin kegiatan di luar rumah, berkoordinasi dengan wali kelas, guru atau sekolah, membantu siswa menerapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) di rumah dan sebagainya (Pujilestari, 2020).


   Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring nyatanya tidak lebih mudah dibandingkan dengan pembelajaran secara tatap muka. Orangtua dituntut untuk mampu berperan sebagai guru bagi anak–anak mereka, dan hal tersebut tidaklah mudah. Orangtua harus belajar kembali tentang materi pelajaran yang tengah dipelajari oleh anak. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang tidak akan mudah untuk dilalui mengingat materi pelajaran saat ini jauh berbeda dengan apa yang dipelajari oleh para orangtua kita dahulu.


Bagi orangtua dengan latar belakang pendidikan yang memadai serta didukung dengan fasilitas atau sarana yang lengkap, mendampingi anak untuk belajar di rumah mungkin tidak akan terlalu berat. Yang diperlukan adalah kesediaan dan kesabaran untuk tetap berada di samping anak-anaknya. Lain halnya dengan orangtua yang tingkat pendidikannya kurang memadai, menjadi guru bagi anak–anak mereka bukanlah perkara mudah. Selain itu keterbatasan akses informasi juga menjadi kendala tersendiri bagi sebagian orangtua dalam membimbing anak–anaknya. Beratnya tantangan dalam mendidik anak sendiri di rumah pada akhirnya membuat sebagian orangtua bereaksi terhadap kebijakan sekolah yang memberikan tugas terlalu banyak kepada anak–anak mereka. Sebagian bahkan melapor kepada pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena anak serta orangtua mengalami stress dengan banyaknya tugas yang harus diselesaikan.

Menanggapi hal tersebut, Maka Kami kelompok KPM - DR SUKAPURA memiliki salah satu program kerja " Les Privat Teman Belajar " , yangmana harapanya sedikit bisa mengurangi beban orang tua untuk mendampingi anak - anaknya belajar. Adapun metode pembelajaran yang kami gunakan adalah play grup, dengan berbagai media permainan, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa kondusif , menyenangkan dan mudah dipahami.

 

Visi & Misi kelurahan Sukapura


VISI

“MENJADI SKPD TERDEPAN PADA BIDANG PEMERINTAH, PEMBANGUNAN DAN KEMASYARAKATAN”

MISI

MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN BAGI MASYARAKAT

MENYATUKAN DAN MENYELARASKAN ARAH PEMBANGUNAN DI BERBAGAI BIDANG PADA KELURAHAN

MENUMBUHKEMBANGKAN SIKAP PARTISIPASI DAN MENBANGUN DITENGAH MASYARAKAT


PROGRAM KERJA KPM - DR SUKAPURA


 PROKER KPM-DR SUKAPURA 2020



1. NAMA KEGIATAN

A. Pendampingan home industri.

B. SASARAN

  •     RW 7 RT 4

C. WAKTU KEGIATAN

  •     Kondisional

D. KONSEP KEGIATAN

  •     Penyediaan bahan baku dan pemasaran Tempe dan sirup markisa.


2. NAMA KEGIATAN

A. Pemanfaatan kain bekas menjadi bros.

B. Sasaran

  • PerRW perwakilan 2  orang.

C. WAKTU KEGIATAN

Minggu, 06 Desember 2020/ kondisional

D. KONSEP KEGIATAN

Seminar, trening atau dan workshop.


3.NAMA KEGIATAN

A. Edukasi Kesehatan masyaraakat.

B. WAKTU KEGIATAN

  • Kondisional

C. KONSEP KEGIATAN

  • Membuat video dan pamphlet seputar Kesehatan.
  • Pembuatan pamphlet, video dan publikasi online dilaksanakan 3 hari sekali.


4.NAMA KEGIATAN

A. Membuat komunitas taman belajar.

B. SASARAN

  • Pelajar

C. WAKTU KEGIATAN

  •  Kondisional

D. KONSEP KEGIATAN

  • Menyediakan paket wifi dengan syarat membaca buku selama 1 jam, bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran online.


5.NAMA KEGIATAN

A.Membentuk tempat edukasi digital.

B. SASARAN

  • Pelajar

C. WAKTU KEGIATAN

  • Senin – sabtu pagi.

D. KONSEP KEGIATAN

  • Door to door dan atau teman belajar digital.
  • Pendampingan pengerjaan soal-soal sekolah melalui smartphone.


6.NAMA KEGIATAN

A.Mengajar ngaji di mushola.

B. SASARAN

  • RW 7 RT 4

C. WAKTU KEGIATAN

  • Senin – sabtu ashar.

D. METODE PEMBELAJARAN

  • Play Group


7.NAMA KEGIATAN

A. Membuat konten-konten kerohanian.

B. SASARAN

  • Umum

C.WAKTU KEGIATAN

  • Kondisional

D. KONSEP KEGIATAN

  • Membuat video dan pamflet.
  • Pembuatan pamphlet, video dan publikasi online dilaksanakan 3 hari sekali.


8.NAMA KEGIATAN

A. Pemanfaatan bantaran sungai menjadi tempat fotoboot.

B. SASARAN KEGIATAN

  • Umum

C. WAKTU KEGIATAN

  • kondisional

D. KONSEP KEGIATAN

  • Membuat fotoboot dan Lomba memancing.



Catatan: Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah, menyesuaikaan dengan keadaan dilapangan dan menyesuaikan     dengan aturan protokol kesehatan dari pemerintah.

Cirebon, 29 November 2020

            DPL KPM


Dr. Muhammadun, S.HI, M.SI                      



Ketua KPM - DR SUKAPURA


 Nurul Muminin